SHINTA BETANIA
BELAJARLAH DARI SEJARAH
Rabu, 15 Mei 2013
Selasa, 14 Mei 2013
MATERI KELAS X BAB VI SUMBANGAN BANGSA TERHADAP PERADABAN DUNIA
SUMBANGAN BANGSA MESIR KUNO TERHADAP PERADABAN DUNIA
·
Dikenalnya kertas yang
terbuat dari pohon papirus, yang menjadi asal kata paper.
·
Dikenalnya sistem
penanggalan masehi. 1 tahun dibagi menjadi 365 hari.
·
Adanya sistem
kepercayaan sebagai awal munculnya “ada sesuatu atas dunia” yang terkonsep dalam kepercayaan terhadap
dewa-dewi (politheisme).
·
Adanya bangunan
piramida, Sphinx, Obelisk, dan Kuil sebagai bangunan yang besar dan megah.
SUMBANGAN BANGSA MESOPOTAMIA TERHADAP PERADABAN DUNIA
·
Adanya sistem irigasi.
·
Munculnya kota dengan
beragam profesi.
·
Adanya tulisan.
·
Munculnya seni
arsitektur, dengan konsep punden berundak sebagai insprirasi dibuatnya
candi-candi di Indonesia.
·
Hukum Hammurabi sebagai
hukum pertama di dunia.
·
Munculnya tata kota.
·
Berkembangnya ilmu
pengetahuan mengenani perhitungan hari.
·
Dalam
bidang matematika adanya penghitungan kuadrat,dll.
·
Adanya
taman gantung dan perpustakaan di Niniveh.
SUMBANGAN BANGSA VIETNAM TERHADAP PERADABAN DUNIA
·
Adanya kebudayaan
perunggu dalam bentuk gerabah berpinggang dan bergambar.
Sebagai
contoh adalah nekara dan kendi.
SUMBANGAN BANGSA INDIA TERHADAP PERADABAN DUNIA
·
Berkembangnya kota
mulai dari:
Kota kecil----> besar---->negara kota, terbukti
adanya benteng disekeliling kota.
Yang
dipimpin oleh pendeta, bukti adanya bangunan kuil.
·
Tata kota yang sudah
teratur. Adanya kuil, perumahan, pasar, lumbung, jalan, irigasi/selokan.
·
Dikenalnya materai,
benda seni dan perhiasan yang terbuat dari emas.
SUMBANGAN BANGSA CINA TERHADAP PERADABAN DUNIA
·
Berkembangnya
undang-undang.
·
Dikenalnya jenis mata
uang berupa koin.
·
Dalam bidang filsafat,
ajaran Kong Fu Tse tentang konfusianisme.
·
Dalam bidang
arsitektur, corak dan bentuk rumah berkembang. Adanya rumah, kuil, istana,
menara berciri khas Tionghoa. Contoh: tembok besar Cina.
SUMBANGAN BANGSA EROPA TERHADAP
PERADABAN DUNIA
·
Dalam bidang filsafat,muncul
tokoh-tokoh seperti Plato dan Aristoteles.
·
Dalam bidang Ilmu
Pengetahuan, muncul tokoh seperti Herodotus (484-425M) dan Thucydides (460-393
SM) sebagai pelopor penulisan sejarah modern.
·
Dalam bidang
matematika, muncul tokoh Pythagoras dengan dalil dalam segitiga siku-siku
jumlah kuadrat kedua sisinya sama dengan kuadrat sisi depan sudut siku-siku.
Archimedes (287-212 SM), bahwa berat benda terapung sama
dengan benda cair yang dipindahkan.
·
Dikenalnya bangunan
menyerupai gedung olahraga, dan pertandingan olahraga dengan berbagai cabang
olahraga a.l: lari cepat, gulat, lempar cakram, dan lompat galah. Yang disebut
dengan Olimpiade, dan dilaksanakan 4 tahun sekali.
·
Hellenisme
yaitu percampuran atau alkulturasi
antara kebudayaan Yunani dengan kebudayaan Timur.
·
Dikenalnya museum,
dengan asal kata mouseion yang merupakan pusat pengetahuan da
perpustakaan.
·
Dikenalnya sistem
pemerintahan republik pada masa republik romawi. Dari kata res publica yang berarti kembali kepada rakyat.
·
Dimulainya ekspansi
guna perluasan wilayah mewujudkan Romanun Imperium merupakan contoh dari
imperialisme kuno.yang kemudian menginspirasi imperialisme modern.
·
Adanya organisasi
negara dan kemiliteran yang rapi,disiplin dan ketat sebagai contoh yang baik.
Istilah-istilah perang masih dipakai sampai sekarang.
·
Kesenian dan ilmu
pengetahuan yang ditiru negara-negara lain. seni bangunan berbentuk setengah
lingkaran dengan bola pada atapnya sebagai ispirasi untuk bangunan modern,
saluran irigasi cloaca macima dan
aquaduct, coloseum sebagai tempat pertandingan.
·
Adanya
pendidikan dasar dan menengah, obat-obatan dan semangat patriotisme.(civics).
NB:
·
Untuk kelengkapan data
silahkan pelajari buku cetak kalian.
·
Pre-Test
pelajari Bab 4,5 dan 6.
-
Kelas XE dilaksanakan
tanggal 20 mei 2013.
-
Kelas XF dan XG
dilaksanakan tanggal 22 Mei 2013.
·
--Selamat belajar dan
Good Luck—
Minggu, 05 Mei 2013
MASIH BISAKAH KAUM MISKIN SEKOLAH??
Tahun pelajaran baru sudah tiba. Pada setiap tahun pelajaran
baru, dapat
kita saksikan pemandangan menarik; penerimaan siswa baru dari tingkat TK-SLTA,
juga mereka yang berebut kursi di bangku
perguruan tinggi. Bagi kalangan menengah ke atas, tidak terlalu menjadi
masalah bagaimana mereka bisa melanjutkan pendidikan. Dengan NEM yang mereka miliki
serta dana yang tersedia, mereka dengan mudah dapat meraih kursi di sekolah yang diidamkan. Jauh sebelum
ujian, mereka mempersiapkan diri dengan les privat, bimbingan tes dan berbagai
kursus untuk meraih NEM tinggi. Sementara anak-anak yang berasal dari keluarga miskin,
mereka pasti mengalami kesulitan. Berbekal NEM yang rendah dan dana serba
terbatas, praktis mereka tidak mempunyai
pilihan. Bahkan, sekalipun NEM memadai untuk melanjutkan ke sekolah
bermutu, mereka tidak akan pernah bisa
masuk dengan persyaratan yang rumit serta biaya yang mahal. Sebagai
pendidik, dan orang tua, kita merasakan betapa akses ke dunia pendidikan tidak
diperoleh semua kalangan. Orang kecil terutama, selalu termarginalisasi oleh perkasanya
pasar dalam memperoleh kesempatan pendidikan. Mereka tidak saja sukar untuk
menaikkan taraf hidup dengan memperoleh pendidikan yang layak,
mereka juga dengan mudah diperlakukan tidak adil oleh merekayang menguasai pangsa pasar. Sekolah-sekolah
zaman sekarang lebih mirip industri yang kapitalistis ketimbang sebagai
pengemban misi sosial kemanusiaan dalam mencerdaskan bangsa, untuk sekolah.
Fungsi sekolah yang di masa lalu mengemban
misi agung sebagai pencerdas kehidupan bangsa, di masa kini tidak
ubahnya lahan bisnis yang subur. Hak
Banyak sekolah didirikan semata-mata untuk mengeruk uang dan keuntungan. Dengan NEM yang rendah dan biaya
yang sangat sedikit, masihkah ada peluang untuk memperoleh pendidikan? Kisah-kisah semacam ini menjadi
menarik, ketika mereka mengatakan telah mendatangi sekolah-sekolah untuk
mendaftarkan diri tetapi ditolak karena tidak ada
biaya. Ironis memang. Wali Kota Semarang H Sukawi Sutarip dalam sebuah
dialog dengan LSM dan wartawan pernah menyesalkan iklan ’’Ayo Sekolah’’ di
televisi yang mendorong anak-anak bersekolah, tetapi begitu tiba di sekolah
ditolak mentah-mentah karena tidak ada biaya. Padahal, Undang-Undang Dasar
Negara kita menggariskan semua warga negara berhak memperoleh pendidikan yang layak. Ketiadaan
memperoleh kesempatan sekolah merupakan pengingkaran dari tujuan pendidikan
sendiri, yang mencakup: Pertama, pendidikan bertujuan membentukmanusia
seutuhnya yakni manusia Pancasilais sejati. Kedua, pendidikan berlangsung seumur hidup di dalam dan di luar sekolah. Ketiga,
pendidikan berdasarkan pada faktor ekologi, yakni kondisi masyarakat yang sedang membangun dengan kondisi sosial budaya
serta alam Indonesia. Keempat, berdasarkan pandangan psikologis belajar
modern, anak didik diakui sebagai suatu
organisme yang sedang berkembang, yang berkemampuan, beraktivitas dan berinteraksi,
baik dengan masyarakat maupun dengan lingkungan.
Kelima, hasil pendidikan diharapkan, kelak anak didik menjadi manusia
atau warga masyarakat yang terampil bekerja, mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar dan mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya kini
dan di masa mendatang. (Oemar Hamalik,1980). Oleh karena itu, kesempatan
memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Sekalipun banyak pihak
menyadari -- juga termasuk pengelola pendidikan perlunya pendidikan bagi kaum miskin,
tetapi jangankan bisa sekolah, untuk makan sehari-hari saja susah payah.
Apalagi biaya sekolah kian hari kian mahal. Idealnya biaya pendidikan tidak
dibebankan kepada orang tua, tetapi subsidi dari negara. Namun apa lacur? Pada zaman mantan Presiden Gus
Dur, yang dikenal sebagai seorang populis dan humanis dan dimasa lalu
memberikan perhatian besar kepada dunia pendidikan, anggaran pendidikan dalam
APBN 2001 justru amat kecil. Munculnya keprihatinan semacam itu tidak terjadi
sekarang saja. Paulo Freire, ahli pendidikan Amerika Latin yangmenulis buku berjudul Pedagogy of the
Oppressed (1972), dengan lantang dan
tegas mengkritik pendidikan. Menurut Freire, praksis pendidikan dalam
kenyataannya tidak lain sebagai proses pembenaran dari praktek-praktek yangmelembaga
Proses penindasan yang sudah
mewabah dalam berbagai bidang kehidupan justru semakin dilegitimasi
kehadirannya lewat sistem dan metode pendidikan yang paternalistik, murid sebagai
objek pendidikan, instruksional, dan antidialog.
Penjinakan Secara tajam, Freire mengatakan sekolah tidak lebih sebagai penjinakan.
Dengan begitu rupa, murid dipaksa pasrah, nrimo.
Murid digiring dalam ketaatan bisu. Mereka harus diam, atau tidak
semestinya tahu realitas diri dan dunianya sebagai tertindas. Sebab kesadaran
diri akan membahayakan keseimbangan struktur masyarakat hierarkispiramidal yang
selama ini diidamkan oleh segelintir elitesosial politis. Kita pun merasakan 32
tahun pendidikan berjalan sebagai realitas pembungkaman anak didik. Kesadaran
kritis mereka dinafikan untuk status quo
penguasa yang tidak mau dikritik dan kekuasaannya diganggu. Jangankan
orang miskin dapat bersekolah secara memadai, untuk mengenal realitas kemiskinan
mereka sendiri saja hampir tidak memungkinkan. Harus diakui, kritik tajam Freire
itu mengilhami banyak orang tentang
perlunya mengubah paradigma pandang mengenai pendidikan. Pertanyaan
mendasar perlu diajukan, bagaimana mengelola pendidikan seperti diidamkan oleh
Freire. Sekarang saja, sistem pendidikan yang ada masih kaku, sentralistis,
serta dibelenggu oleh kurikulum dan penyeragaman. Fatalnya, pemandulan kreasi
oleh guru itumemperoleh legitimasi dan
penyeragaman.Pemandulan kreasi oleh guru itu memperoleh legitimasi kaum
berkuasa karena sekolah memang dijadikan salah satu tempat untuk pembungkaman
kritik. Tragisnya, sekolahberubah menjadi representasi kaum elite politis
terutama selama 32 tahun Orde Baru berkuasa. Sekolah menjadi kesempatan
pembungkaman kesadaran yang bertolak belakang dari cita-cita para pejuang
kemerdekaan. Di pihak lain, sejalan dengan kritik dan pemikiran Freire, sekolah
lebih menjadi legitimasi sekelompok elite sosial politik lewat sistem
pendidikan yang manipulatif serta menutup jalan terjadinya kreativitas.
Karenanya, tidaklahmungkin terjadi perkembangan dan perubahan, kalau orangsudah
kehilangan kesadaran (awareness). Kegelisahan
sampai saat ini potret muram dunia pendidikan menjadi kegelisahan banyak
orang, pendidikan dengan amat mudah diperalat untuk melayani kepentingan
masyarakat elit semata. Pendidikan lebih sebagai tempat yang menyediakan tenaga
kerja untuk sekelompok kecil masyarakat, dan bukan sebagai agen dan pelaku
perubahan dalam kehidupanmasyarakat. Tengok saja sekolah-sekolah kaya di
kota-kota besar pada musim pendaftaran siswa baru seperti sekarang ini, hanya
kelas menengah ke ataslah yang bisa masuk. Dengan biaya yang mahal, persyaratan
yang rumit, pendidikan bagi kaum miskin
tidak pernah terwujud. Padahal, dalam konteks ini, pendidikan bukan
pertama-tama melayani masyarakat, melainkan membantu kelahiran manusia-manusia dewasa dan matang sehingga kelak dengan
bebas dan sadar membantu masyarakatnya. Kitamasuk dalam suatu fenomena
globalisasi yang belum pernahterjadi
sebelumnya. Dengan tiba-tiba kita memasuki budaya instan. Pola yang tertanam
dalam masyarakat akan lapangan kerja dengan persyaratan tertentu, jabatan
dengan gelar tertentu "merayu" model pendidikan untuk menyesuaikan
diri dengan 'kebutuhan' pasar. Tidaklah
mengherankan, kalau sekolah elite yang menghasilkan lulusan pintar, jurusan
elite yang terbuka luas peluang masuk ke dunia kerja kebanjiran murid.
Celakanya, banyak orang dan bahkan pendidik menganggap sekolah hanya sekadar
untuk memperoleh pekerjaan, nilai tinggi, prestasi
terlepas cara mengupayakannya. Pentingnya linking dan delinking dan link and match yang digembar-gemborkan
Wardiman Djojonegoro, mendikbud era Soeharto, menjadi alat legitimasi mereka
yang secara sosial, ekonomi, dan intelektual saja yang bisa mengakses dunia pendidikan bermutu. Gagasan itu menekankan
anak didik harus mempunyai persambungan
dengan lingkungan hidupnya, baik itu sosial, alam maupun kehidupan
bermasyarakat. Dengan kata lain, pendidikan membuat orang bisa mengenali
kelebihan dan kekurangan pada dirinya dan
lingkungannya. Kemampuan itulah yang membantu manusia beradaptasi dengan
lingkungan. Anak didik adalah manusia, karenanya harus diperlakukan dengan
hati-hati. Ia mengingatkan bahwa manusia adalah unfertiges Wesen, makhluk yang tidak siap. Kodrat manusia
lain dibanding binatang. Seekor anak ayam hanya
membutuhkan beberapa saat untuk mematuk makanannya, tetapi seorang bayi
membutuhkan waktu bertahun-tahun ’’hanya’’ untuk belajar makan. Tampak jelas, tanpa bantuan orang
lain manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam dataran itu, manusia tidak cukup
hanya dilatih melainkan harus dididik. Dengan pendidikan, ia akan berubah
secara mental dan emosional. Ketidakmampuan mengadaptasi diri dengan masyarakat
dan lingkungan merupakan kegagalan pendidikan. Lihat saja, anggota DPR yang
diangkat oleh rakyat melalui pemilu kehilangan
sense of crisis dengan mengedepankan
kekuasaan ketimbang memikirkan nasib rakyat yang menderita karena krisis
ekonomi. Di tengah beragam keprihatinan akan situasi bangsa dewasa ini, bagaimanapun pendidikan untuk si miskin
patut memperoleh perhatian secara seksama dan serius. Jika tidak, mereka
akan dengan mudah diperalat kaum berkuasa untuk kepentingannya sendiri.
Pendidikan yang tidak merata juga menyebabkan tidak meratanya akses untuk
menikmati pembangunan, informasi dan
tegasnya reformasi menuju demokratisasi tidak segera terwujud. Indikasi
ke arah itu amat jelas. Lambannya reformasi juga disebabkan oleh minimnya orang
terdidik yang mampu menjadi penggerak. Dalam
bahasa yang sederhana tidak ditemukan orang yang sudah menep (baca = mengendap)
untuk membawa perubahan di negeri ini. Dalam tahun ajaran baru semacam
pengelola pendidikan, yayasan dan
pemerintah mesti memberikan perhatian kepada kaum miskin. Ketiadaan
akses memperoleh pendidikan justru akan memperuncing kesenjangan sosial yang sampai kapan pun akan mengundang kerawanan sosial
bagi kehidupan bersama.
PENGERTIAN NASIONALISME
Nasionalisme
berasal dari kata nation (Inggris) dan natie (Belanda), yang berarti bangsa. Bangsa
adalah sekelompok masyarakat yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat
serta kemampuan untuk bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan tujuan.
Pengertian
nasionalisme yang dihubungkan dengan perasaan kebangsaan telah dijelaskan oleh
pemikir-pemikir seperti Joseph
Ernest Renan (1823-1892) dan Otto Bouwer (1882-1939). J.Ernest Renan yang
menganut aliran nasionalisme yang didasarkan faktor kemanusiaan, mengemukakan
bahwa munculnya suatu bangsa karena adanya kehendak untuk bersatu (satu suara
persatuan). Sedangkan Otto Bouwer mengungkapkan bahwa perasaan kebangsaan
timbul karena persamaan perangai dan tingkah laku dalam memperjuangkan persatuan
dan nasib bersama. Keduanya berpendapat bahwa nasionalisme timbul karena faktor
kemanusiaan, tetapi keduanya memberikan tekanan yang berbeda. Pertama, J.
Ernest Renan menekankan faktor persamaan nasib, sedangkan Otto Bouwer
menggariskan faktor persamaan nasib. Kedua, dengan perbedaan tekanan maka
kesimpulan tentang nasionalisme juga berbeda. Menurut J. Ernest Renan, suatu
bangsa timbul karena dorongan kemauan (contohnya bangsa Amerika Serikat);
sedangkan Otto Bouwer, suatu bangsa timbul karena pengalaman penderitaan,
kesengsaraan, dan kepahitan hidup yang sama. Contoh seperti nasionalisme di
negara-negara Asia dan Afrika; timbul akibat persaman nasib sebagai bangsa yang
terjajah.
Hans Kohn (1986), menyatakan bahwa nasionalisme
adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada negara kebangsaan. Slamet
Mulyana (1986) menyatakan
bahwa nasionalisme adalah manifestasi kesadaran berbangsa dan bernegara atau
semangat bernegara. Sejarawan Indonesia, Sartono
Kartodirdjo menjelaskan
nasionalisme sebagai fenomena historis timbul sebagai jawaban terhadap
kondisi-kondisi historis, politis, ekonomi, dan sosial tertentu. Nasionalisme
dalam taraf pembentukannya seperti masa-masa Pergerakan Nasional dihubungkan
dengan unsur-unsur subjektif. Unsur-unsur itu dapat dilihat dengan adanya
istilah-istilah: group
counsciousness, we-sentiment, corporate will dan bermacam-macam fakta mental
lainnya. Pada taraf ini nasionalisme belum memasukkan unsur-unsur objektif
seperti territorial (wilayah), negara, bahasa, dan tradisi bersama.
Nasionalisme (dalam
arti modern) untuk pertama kalinya muncul di Eropa pada abad ke-18. Lahirnya
paham nasionalisme ini diikuti dengan terbentuknya negara-negara nasional atau
negara kebangsaan. Pada mulanya terbentuknya negara kebangsaan dilatarbelakangi
oleh fakor-faktor objektif seperti: persamaan keturuan, bahasa, adat-istiadat,
tradisi, dan agama. Akan tetapi kebangsaan yang dibentuk atas dasar paham
nasionalisme lebih menekankan kamauan untuk hidup bersama dalam negara
kebangsaan. Sejalan dengan ini maka, rakyat Amerika Serikat tidak menyatakan
bahwa mereka harus seketurunan untuk membentuk suatu negara, sebab disadari
bahwa penduduk Amerika Serikat terdiri atas berbagai suku bangsa, asal-usul,
adat-istiadat, dan agama yang berbeda.
Pengertian Nasionalisme – Ada dua fenomena menarik yang terjadi di Indonesia pada awal
abad XX. Pertama,
setelah selesainya upaya-upaya penaklukan maka kekuasaan pemerintah kolonial
telah utuh dan konkret. Hampir seluruh Nusantara telah jatuh ke dalam satu
kekuasaan, pemerintahan, hukum dan administrasi kolonial.Kedua,
sebagai akibat dari sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah
kolonial, muncul kelompok elite baru dari kalangan bangsawan. Kelompok inilah
yang mampu memformulasikan permasalahan yang dihadapi oleh bangsanya dan
menerjemahkan ke dalam beragam bentuk gerakan. Mereka terdiri atas para
mahasiswa yang telah mendapat pendidikan Barat dan karenanya mampu memahami
konsep-konsep yang berkembang di Barat. Salah satu konsep yang berhasil mereka
peroleh dan kembangkan adalah nasionalisme.
Nasionalisme adalah konsep
yang muncul di Barat sejak abad XVII. Sejak
abad itu, Inggris telah memiliki kesadaran untuk tampil sebagai bangsa yang mampu memimpin Eropa. Kesadaran
ini merupakan penjelmaan dari gerakan sosial yang menginginkan kemerdekaan
individu. Pelopor gerakan ini adalah John Locke yang menekankan bahwa
kemerdekaan individu, kemuliaan dan kebahagiaannya merupakan unsur asasi dari
semua kehidupan nasional. Dalam perkembangannya, gerakan sosial di Inggris
memengaruhi pula bangsa Prancis. Nasionalisme yang berkembang di Prancis
dipengaruhi oleh renaisans yang menginginkan kebebasan dari pengawasan gereja.
Pelopornya adalah J.J. Rousseau yang
berpendapat bahwa masyarakat politik sejati hanya bisa didasarkan atas
sifat-sifat luhur warganya dan cintanya kepada tanah air. Puncak gerakan
nasionalisme terjadi pada awal abad XX di mana muncul negara bangsa di kawasan
Asia dan Afrika sebagai reaksi atas praktik kolonialisme dan imperialisme
Barat.
Ada beberapa pengertian tentang
nasionalisme, antara lain nasionalisme bisa dipahami sebagai bersatunya
sekelompok individu dengan individu lain karena adanya dorongan kemauan dan
kebutuhan psikis. Dorongan yang lain adalah kesatuan perasaan dan perangai yang
muncul karena adanya persamaan nasib. Dalam perkembangannya, nasionalisme
mengarah pada upaya pembentukan negara. Oleh karena itu, nasionalisme juga
berarti kesetiaan tertinggi seorang individu yang diberikan kepada negara dan
bangsa.
Dari pengertian di atas tentu kita
bisa membuat batasan pengertian tentang nasionalisme. Nasionalisme berkaitan
dengan eksistensi sebuah kelompok atau bangsa dan adanya keinginan untuk
bersatu meskipun beragam perbedaan ada di antara mereka. Keinginan itu biasanya
muncul ketika adanya tekanan dari bangsa lain dalam bentuk penjajahan atau
kolonialisme. Oleh karena itu, secara politis nasionalisme adalah gerakan yang
berusaha menghancurkan kolonialisme untuk membangun negara bangsa yang merdeka.
Gerakan itu semakin efektif saat didukung oleh adanya perasaan senasib
sependeritaan dan kesadaran kebangsaan dari warganya.
Tumbuh dan berkembangnya
nasionalisme modern, pada dasarnya disebabkan karena struktur sosial
tradisional dengan sistem hubungan yang didasarkan pada persamaan–persamaan
yang bersifat primordialistik itu dipandang tidak cocok lagi dengan
perkembangan keadaan alam dan zaman karena basis dasarnya dinilai terlalu
konservatif dan dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat chauvinistik atau nasionalisme yang
berlebihan, antagonistik, serta ketertutupan negara terhadap pengaruh negara
lain.
Selain itu, sebab lain lahirnya nasionalisme adalah
penaklukan negara bangsa lain oleh
negara tertentu yang mengakibatkan
kesengsaraan bagi masyarakat negara bangsa yang ditaklukan. Oleh sebab itu,
nasionalisme sering diasosiasikan sebagai ekspansinisme, imperialisme, dan
peperangan.
Lahirnya Nasionalisme Indonesia
Indonesia telah dijajah oleh bangsa Barat sejak abad XVII, namun kesadaran
nasional sebagai sebuah bangsa baru muncul pada abad XX. Kesadaran itu muncul
sebagai akibat dari sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah
kolonial. Karena,
melalui pendidikanlah muncul kelompok terpelajar atau intelektual yang menjadi
motor penggerak nasionalisme Indonesia. Melalui tangan merekalah, perjuangan
bangsa Indonesia di dalam membebaskan diri dari belenggu kolonialisme dan
imperialisme Barat memasuki babak baru. Inilah yang kemudian dikenal dengan
periode pergerakan nasional. Perjuangan tidak lagi dilakukan dengan perlawanan
bersenjata tetapi dengan menggunakan organisasi modern.
Ide-ide yang muncul pada masa pergerakan nasional hanya
terbatas pada para bangsawan terdidik saja. Selain merekalah yang mempunyai
tingkat pendidikan yang tinggi juga karena hanya kelompok bangsawanlah yang
mampu mengikuti pola pikir pemerintah kolonial. Mereka menyadari bahwa
pemerintah kolonial yang memiliki organisasi yang rapi dan kuat tidak mungkin
dihadapi dengan cara tradisional sebagaimana perlawanan rakyat sebelumnya.
Inilah letak arti penting organisasi modern bagi perjuangan kebangsaan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya
nasionalisme Indonesia. Secara umum bisa dikelompokkan menjadi dua,
yaitu faktor yang berasal dari dalam dan luar. Faktor dari dalam antara lain
sebagai berikut.
a. Seluruh Nusantara telah menjadi
kesatuan politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah kekuasaan kolonial
Belanda. Ironisnya adalah eksploitasi Barat itu justru mampu menyatukan rakyat
menjadi senasib sependeritaan.
b. Munculnya kelompok intelektual
sebagai dampak sistem pendidikan Barat. Kelompok inilah yang mampu mempelajari
beragam konsep Barat untuk dijadikan ideologi dan dasar gerakan dalam melawan
kolonialisme Barat.
c. Beberapa tokoh pergerakan mampu
memanfaatkan kenangan kejayaan masa lalu (Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram)
untuk dijadikan motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa percaya diri
rakyat di dalam berjuang menghadapi kolonialisme Barat.
NASIONALISME MENURUT PARA TOKOH
Nasionalisme
berasal dari kata ‘nation’ (Inggris) yang berarti bangsa.
Ada
beberapa tokoh mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme.
1. Menurut
Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara.
2. Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
3. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional.
Untuk lebih jelas lagi perlu kita perhatikan beberapa definisi nasionalisme berikut ini!
2. Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
3. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional.
Untuk lebih jelas lagi perlu kita perhatikan beberapa definisi nasionalisme berikut ini!
4. Menurut
L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki
oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan
sebagai perasaan memiliki secara
bersama di dalam suatu bangsa.
5. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.3. Hasrat untuk mencapai keaslian.4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Dari definisi itu nampak bahwa negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang:
a. memiliki cta-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan; b. memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan; c. memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup bersama; d. menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah; dan e. teroganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.
6. Selanjutnya menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
5. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.3. Hasrat untuk mencapai keaslian.4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Dari definisi itu nampak bahwa negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang:
a. memiliki cta-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan; b. memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan; c. memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup bersama; d. menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah; dan e. teroganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.
6. Selanjutnya menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
Suatu
negara kebangsaan akan menjadi kuat bila timbul nafsu untuk mengembangkan negaranya. Nafsu untuk
berkuasa itu mendorong negara tersebut memperkuat angkatan perang. Bila telah
merasa diri mereka kuat, maka berbagai alasan dicari-cari sehingga bisa timbul
penjajahan yang sesungguhnya. Semangat dan nafsu untuk berkuasa atas bangsa
lain ini merupakan salah satu sebab adanya kolonialisme dan imperialisme.
Makna
Nasionalisme
Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
Jadi Nasionalisme dapat diartikan:
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
KATA-KATA BERARTI
Ktika kerjamu tdk dihargai, kmu sdang blajar ttg KETULUSAN. Ktika usahamu
dinilai tdk penting, kmu sdg blajar KEIKHLASAN. Ktika hatimu t'luka sangat dlm,
kmu sdang blajar ttg MEMAAFKAN. Ktika kmu lelah & kecewa, kmu sdg blajar
ttg KESUNGGUHAN. Ktika kamu mrasa sepi & sendiri, kmu sdg blajar ttg
KETANGGUHAN.
Ktika kmu harus m'bayar biaya yg sbenarnya tdk perlu kau tanggung, kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.
Ktika kmu harus m'bayar biaya yg sbenarnya tdk perlu kau tanggung, kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.
Disadari
atau tidak, seringkali kita menjadi sosok malaikat kecil dalam langit hidup
seseorang, oleh karena senyuman, perhatian, sapaan, kegembiraan dan hati yang
kita berikan. Dia menjadikan kita sebagai tanda kehadiran-Nya yang nyata,
tersentuh, teraba dan terasa.
..... Bernyanyilah malaikat kecilku, Dendangkan sebuah
lagu. Melody dan harmony mu begitu indah, takkan pernah pudar
Kita yang
benar-benar miskin bukanlah yang selalu merasa kekurangan uang atau harta
kekayaan, tetapi yang kekurangan kegembiraan hati dan jiwa ....
Çinta adalah
memperhatikan dan memberi..tnp berharap untuk diperhatikan dan diberi..v(*.*)^
Jika keluarga
adalah sebuah perahu, maka itu adalah sebuah kano yang tidak akan maju kecuali
semua anggotanya berusaha mendayung.”
"Bersyukurlah
kepada Allah setiap hari - terutama bukan atas pemberian-pemberianNya,
melainkan atas KASIH-NYA".
Aku meminta
kepada Yesus utk memberiku Berkat. Yesus menjawab: TIDAK. Aku memberimu RASA
SYUKUR agar hidupmu tak pernah KEKURANGAN".
Tuhan itu adil.
Ketika Dia menciptakan air mata, Dia juga memciptakan tawa. Buktinya tak akan
selamanya kau menangis dan tak selamanya kau tertawa. Keduanya datang silih
berganti pada waktuNya. How I love You, Lord :D
Jangan pernah
meremehkan diri sendiri. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa
yang salah, dan terus lah melangkah :D (y)
Tak akan
selamanya tanganku mendekapmu,
tak akan selamanya raga ini menjagamu,
seperti alunan detak jantungku,
yang tak bertahan melawan waktu,
dan semua keindahan
yang memudar,
atau cinta yang telah hilang.
Tak ada yang abadi......
biarkan aku bernafas sejenak,
hingga hela nafas terakhirku,
hingga berhenti berdetak jantungku,
sebelum hilang.................
Rabu, 20 Maret 2013
MOTIVASI HIDUPMU
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki
motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda
menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup
sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu
pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal,
sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi
tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:
Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.
Kembangkan Terus Tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.
Tetapkan Saat Kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.
Tinggalkan Teman yang Tidak Perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa Anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat Anda berpikir optimis pula. Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa Anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat Anda berpikir optimis pula. Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
Hampiri Bayangan Ketakutan
Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini Anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut Anda dengan mencoba mengatasinya. Saat Anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini Anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut Anda dengan mencoba mengatasinya. Saat Anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
Ucapkan “Selamat Datang” pada Setiap Masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, Anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika Anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, Anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila Anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka Anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan Anda.
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, Anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika Anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, Anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila Anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka Anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan Anda.
Mulailah dengan Rasa Senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup Anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup Anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.
Berlatih dengan Keras
Tidak bisa tidak, Anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap
kesulitan.
Tidak bisa tidak, Anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap
kesulitan.
Kesimpulan: motivasi adalah ‘sesuatu’ yang dapat menumbuhkan
semangat Anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam
diri sendiri, Anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap
diri dan hidup ini. Sehingga Andapun tidak ragu lagi melangkah mencapai tujuan
dan cita-cita hidup Anda..!
Langganan:
Postingan (Atom)